14
Nov
Solusi Gangguan Produktivitas Puyuh
Profit peternak sangat bergantung pada produktivitas ternak puyuh. Manajemen beternak puyuh yang benar perlu diterapkan agar tidak memunculkan gangguan produktivitas. Gangguan produktivitas telur yang muncul dapat berupa penurunan kuantitas (penurunan jumlah telur yang sangat signifikan setiap harinya), maupun kualitas telur puyuh.
Beberapa faktor utama yang memicu gangguan produktivitas telur pada puyuh diantaranya :
1. Kualitas pakan.
Kandungan nutrien dalam pakan merupakan komposisi utama dalam pembentukan telur. Kandungan protein dan karbo harus sesuai dengan kebutuhan puyuh terutama pada saat periode produksi. Mikotoksikosis yang disebabkan mikotoksin yang ada di pakan berjamur dapat menyebabkan munculnya imunosupresi penyebab penurunan sistem kekebalan puyuh.
2. Penerapan biosekuriti yang kurang baik.
Biosekuriti merupakan upaya pengendalian agen penyakit dari luar kandang ke dalam kandang ataupun sebaliknya. Penerapan biosekuriti yang buruk memicu masuknya agen penyakit tertentu dari lingkungan ke kandang kita sehingga patogenitas penyakit meningkat.
3. Masalah wet droping (kotoran basah) berkepanjangan.
Kotoran basah bisa terjadi akibat beberapa faktor seperti kandungan pakan terlalu tinggi protein, suhu kandang yang cukup panas dan gangguang pencernaan akibat bakteri. Kotoran basah menyebabkan tingginya kadar amonia di dalam kandang dan memicu munculnya lalat sebagai vektor penyakit.
Langkah – langkah penanganan yang bisa kita lakukan adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan pakan berkualitas baik sesuai dengan umur puyuh.
2. Menerapkan biosekuriti yang ketat, baik biosekuriti konseptual, struktural maupun operasional. Selain itu, dengan rutin menjaga kebersihan lingkungan peternakan, pembatasan orang untuk keluar masuk peternakan dan melakukan program desinfeksi secara rutin pada areal peternakan agar mengurangi agen penyakit dari lingkungan luar.
3. Mencegah wet droping dengan mengurangi faktor penyebab kotoran basah seperti pebaikan kualitas pakan dan suhu kandang.
4. Vaksinasi untuk mencegah masuknya agen virus seperti AI maupun ND sesuai dengan aturan vaksinasi atau program medikasi yang sudah dianjurkan.
5. Desinfeksi air minum dengan menggunakan obat khusus misalnya klorin agar puyuh tidak terjangkit penyakit dari air minum yang dikonsumsi.