Manajemen Pemberian Pakan Pada Puyuh

Pakan merupakan salah satu dari tiga faktor penting yang perlu diperhatikan dalam budiaya burung puyuh selain bibit dan manajemen pemeliharaan. Cara pemberian pakannya pun harus diatur secara baik dan benar agar tercapai produktivitas yang optimal dan efisien. Pakan sebaiknya mengandung nutrisi yang dibutuhkan seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Pakan diberikan secara ad libitum dengan pemberian dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Proses mixing pakan pada pergantian periode juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi stress pada puyuh yang berakibat pada penurunan produksi.

Burung Puyuh mengonsumsi pakan dan minum sepanjang hari, namun tingkah laku makan dan minumnya berkaitan erat dengan lama pencahayaan. Biasanya lebih sering pada pagi hari dan sore hari. Tingkat konsumsi pakan atau FeedIntake tergantung pada strain, suhu dalam kandang, ukuran pakan, status penyakit, kandungan nutrisi dalam pakan dll. Pada Fase starter, DOQ sebaiknya diberi pakan dalam bentuk mash, yang bisa ditaburkan di alas koran, atau pada pan feeder yang terbuka dan mudah diakses oleh DOQ. Pada pan feeeder/ nampan bisa diberikan kawat ram ukuran 1 cm agar anak puyuh tidak mencecer pakannya. Kebutuhan pakan tiap ekor puyuh strain Peksi dapat dilihat pada gambar berikut:

Pada Fase Layer pakan diberikan dalam tempat pakan khusus burung puyuh yang bersinergi dengan bentuk kandang sangkar. Pemberian pakan tetap diberikan pada waktu pagi dan sore hari. Pakan harus dipastikan tidak ada yang menggumpal dan benar-benar turun dari tempatnya agar mudah dikonsumsi puyuh. Pada saat puncak produksi, kebutuhan pakan biasanya juga meningkat. Jangan ada pembatasan pakan pada masa-masa ini, karena apabila terjadi pembatasan pakan, puncak produksi tidak akan pernah tercapai. Kualitas pakan juga penting diperhatikan agar telur dihasilkan bisa maksimal dan berkualitas baik.

Kandungan protein pakan starter ( umur 1-35 hari) 21-22 %

Kandungan protein pakan layer ( umur 36 hari– afkir) 20-21 %