01
Nov
Faktor - Faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Vaksinasi
Pernahkan anda mendengar vaksin yang bobol atau mendengar puyuh yang sudah vaksinasi tetapi masih terjangkit penyakit virus yang divaksin? Hal tersebut sering kita jumpai tatkala terjadi kejadian kegagalan vaksinasi. Cara mencegah kebocoran atau kegagalan program vaksinasi, adalah dengan memperhatikan sungguh-sungguh faktor-faktor yang dapat menjadi pemicu timbulnya kegagalan hasil vaksinasi. Selain itu, vaksinasi yang diberikan sebaiknya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan lain, seperti: vaksinasi harusl didasarkan pada tingkat prevalensi penyakit, resiko yang ditimbulkan dari adanya serangan wabah penyakit, reaksi post-vaksinal yang dapat ditimbulkannya, status maternal antibodi, sistem pemeliharaan puyuh (biosekuriti), serta perhitungan laba dan biaya yang diperoleh. Agar program vaksinasi yang diberikan pada puyuh dapat menghasilkan kekebalan yang optimal, puyuh yang akan/telah diberikan vaksinasi juga perlu disupport obat-obatan yang dapat berfungsi sebagai immunostimulan. Imunostimulan merupakan satu jenis sediaan obat-obatan yang memiliki fungsi untuk menstimulasi dan meningkatkan sistem immune tubuh dalam menghasilkan zat imun tubuh. Lalu faktor- faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan vaksinasi pada puyuh adalah sebagai berikut:
1. Kualitas Vaksin
Vaksin yang diberikan harus berkualitas bagus. Vaksin yang kurang baik, tidak akan berhasil menghasilkan zat kebal tubuh yang optimal bagi pertahanan tubuh puyuh dari penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan.
2. Cara Penanganan Vaksin
Vaksin dengan kualitas baik, harus disimpan dengan penanganan yang baik pula. Penyimpanan/penanganan yang tidak baik dapat menyebabkan menurunnya potensi bahkan rusaknya vaksin tersebut.
3. Pelaksanaan Vaksinasi
Kesalahan teknis dalam pelaksanaan vaksinasi, akan sangat berpengaruh pada keberhasilan program vaksinasi pada puyuh.
4. Pemilihan Jenis atau Strain Vaksin serta Penyusunan Program Vaksinasi
Vaksinasi yang dilakukan jika strain vaksin atau program vaksinasi yang diberikan pada puyuh tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, sering kali ditemukan adanya sejumlah kebocoran sampai terjadinya kegagalan vaksinasi.
5. Kesehatan Puyuh
Vaksinasi yang dilakukan pada puyuh yang kurang sehat atau dalam kondisi stress, akan mempengaruhi keberhasilan vaksinasi. Dimana pada keadaan puyuh yang kurang sehat atau dalam keadaan stress, vaksin yang diberikan tidak akan mampu direspon dengan baik untuk menghasilkan zat kebal tubuh yang optimal oleh sistem pertahanan tubuh puyuh.
6. Penyakit Immunosupresi
Penyakit imunosupresi pada puyuh merupakan penyakit-penyakit yang dapat menyerang sistem kekebalan atau yang mampu menyebabkan penurunan kekebalan tubuh puyuh. Kegagalan atau kebocoran vaksinasi yang telah dilakukan dapat disebabkan oleh adanya penyakit immunosupresi yang pernah menginfeksi puyuh sebelum atau sesudah dilakukan vaksinasi.
7. Tingkat Tantangan Penyakit Di Lapangan
Tingginya tingkat tantangan penyakit yang ada di lapangan, akan sangat berpengaruh pada ketahanan zat imun tubuh yang telah dihasilkan dari perlakuan vaksinasi sebelumnya.