Cara Mengatasi Heat Stress Pada Puyuh

Heat stress adalah suatu kondisi yang dialami oleh puyuh dimana puyuh mengalami cekaman akibat dari peningkatan suhu lingkungan/kandang yang cukup ekstrim. Heat stress kerap terjadi pada saat musim kemarau atau pada saat kondisi cuaca panas. Peningkatan temperatur di lingkungan/luar kandang akan meningkatan temperatur dalam kandang terutama pada kandang sistem terbuka (open house) sehingga meningkatkan kejadian heat stress pada puyuh. Berbeda dengan kandang sistem tertutup (closed house) yang biasanya memiliki sistem insulator yang baik dan sistem tunnel dengan cooling pad, sehingga temperatur di dalam kandang tidak akan terpengaruh oleh temperatur panas di luar kandang. Selain suhu di luar kandang, faktor lain seperti tingkat akumulasi amonia, CO2  dan gas buangan lain yang cukup tinggi di kandang, dapat juga memicu terjadinya peningkatan temperatur di dalam lingkungan kandang.

Kondisi Heat stress, biasanya ditandai dengan puyuh gelisah, panting (membuka paruhnya), sayap direntangkan, bulu punggung berdiri dan konsumsi air minum yang tinggi sebagai upaya untuk mengeluarkan panas tubuh dan mendinginkan tubuhnya. Dampak dari heat stress bisa berupa penurunan konsumsi pakan, penurunan produktivitas dan kualitas telur, kotoran basah dan peningkatan potensi kematian.

Lalu bagaimana cara mengatasi heat stres ?

1. Perbaikan sistem ventilasi dan mengurangi kepadatan puyuh dalam kandang.

2. Perlunya ketersediaan air yang segar dengan temperatur yang cukup dingin (dibawah 18o C). Penempatan tangki / bak air secara khusus di dalam setiap unit   kandang dan dilindungi dari sinar matahari serta melindungi pipa air minumnya.

3. Proses pencernaan pakan menimbulkan terjadinya peningkatan panas tubuh, sehingga pemberian pakan sebaiknya pada saat pagi dan sore hari saja.

4. Memasang blower terutama pada kandang open house, dengan tujuan mengurangi kelembaban didalam kandang. Sementara pada kandang close house, kecepatan angin di dalam kandang ditingkatkan.

5. Kelembaban kandang dipengaruhi oleh adanya kotoran di dalam kandang, penting diperhatikan dalam perbaikan manajemen litter.

6. Radiasi sinar matahari secara langsung dapat meningkatkan temperatur dalam kandang, khususnya pada kandang dengan atap tanpa insulator yang memadai. Menyirami air secara merata diatas atap pada saat siang hari, akan sangat membantu pengaruh panas matahari tersebut untuk menyebabhan terjadinya heat stress.

7. Pada bagian terbuka dari kandang, dimana sinar matahari dapat menerobos masuk ke dalam kandang, dapat digantungkan plastik netting (paranet) pada tepi atap bagian bawah, dengan lebar 30% dari bagian kandang yang terbuka, sehingga dapat mencegah efek panas yang dapat ditimbulkan oleh radiasi sinar matahari tersebut.

8. Instalasi sistem tunnel dan evaporasi cooling system-nya, akan sangat membantu mencegah terjadinya heat stress, terutama pada kondisi cuaca panas.