24
Nov
Animal Welfare Pada Ternak Puyuh Untuk Mendukung Produktivitas
Pernahkah kalian mendengar istilah animal welfare/kesejahteraan hewan? Menurut UU No.18 th 2009, Kesejahteraan hewan adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan yang dimanfaatkan manusia. Sama hal dengan hewan lain, puyuh yang dipelihara dan diternakkan hendaknya memperhatikan animal welfare agar ketika puyuh itu merasa nyaman dan sejahtera, sehingga dapat memberikan produktivitas yang maksimal dan memberikan keuntungan yang banyak bagi kita sebagai peternak.
Lalu apa saja animal welfare / kesejahteraan hewan yang bisa diterapkan dalam puyuh-puyuh kita.
1. Bebas dari rasa lapar dan haus
Pakan dan air minum merupakan hal utama dalam beternak, pemberian pakan dan air minum secara ad libitum (terus menerus) penting dilakukan demi pemenuhan hidup puyuh. Pemberian pakan dan air minum yang berkualitas juga penting. Pakan yang sesuai dengan umur puyuh dengan kandungan nutrisi yang mencukupi, akan menunjang produktivitas. Begitu pula air minum, haruslah yang segar, bersih, bebas cemaran bakteri, bebas dari logam berat menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk optimalnya produksi telur puyuh.
2. Bebas dari rasa tidak nyaman
Beberapa hal yang membuat tidak nyaman pada burung puyuh seperti debu, amonia, temperatur yang panas dalam kandang, suara bising, cahaya yang teralalu kuat, dan kelembaban akan mempengaruhi produktivitas puyuh. Debu dan amonia yang tinggi dalam kandang dapat menyebabkan gangguan pernafasan yang berujung pada penurunan produksi. Suhu yang ideal dalam kandang akan membuat puyuh nyaman dan mampu menghasilkan telur puyuh yang bagus dan berkualitas. Sebagai contoh penerapan kandang Close House yang akhir-akhir ini menjadi tren baru peternak karena didesain untuk menciptakan suhu ideal yang nyaman untuk puyuh. Oleh sebab itu, kita sebagai peternak perlu lebih cermat dalam meminimalisir hal-hal yang dapat membuat puyuh tidak nyaman.
3. Bebas dari rasa sakit, cidera, dan sakit
Manajemen kesehatan dalam beternak puyuh sangatlah penting. Puyuh yang sakit akan memberikan dampak pada produktivitas. Pemberian vitamin atau vaksin yang tepat dan rutin dapat meminimalisir penyakit. Penerapan biosecurity juga menjadi komponen utama dalam upaya mencegah penyakit baik yang masuk ke kandang atupun keluar kandang. Kandang yang baik juga menjadi faktor yang membuat hewan terhindar dari trauma fisik seperti patah tulang, luka di kaki dll.
4. Bebas untuk mengekspresikan tingkah laku alamiahnya
Kandang puyuh perlu disesuaikan kepadatannya agar puyuh dapat mengekspresikan tingkah laku alamiahnya. Ketika kepadatan di kandag terlalu padat, puyuh susah untuk bergerak, susah untuk bernafas atau berkotek, sehingga puyuh akan stress dan susah untuk berproduksi secara maksimal.
5. Bebas dari rasa takut dan stres
Puyuh merupakan unggas produksi dengan tingkat stres yang tinggi. Sedikit saja hal yang dapt membuat stress puyuh, produksi telur puyuh akan drop bahkan berujung pada kematian puyuh. Perlakuan pada saat handling puyuh harus dengan hati-hati dan benar terutama pada saat vaksinasi ataupun seleksi. Kandang juga sebaiknya bebas dari hama tikus ataupun kucing yang bisa membuat takut puyuh.